Ada beberapa pemahaman jika disebutkan tentang pengobatan alternatif, diantaranya adalah pengobatan melewati obat-obatan tradisional atau yang lebih ekstrim adalah pengobatan dengan menggunakan do’a-do’a khusus dan bantuan makhluk yang tak kasat mata. Namun demikian, kedua pemahaman tersebut memiliki titik temu kesamaan bahwa pengobatan alternatif atau Complementary and Alternative Medicine (CAM) tidak berdasarkan penelitian secara khusus namun lebih bersifat holistik dan berdampak positif terhadap aspek mental, psikologis, spiritual, dan sosial. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa aspek mental ini sangat berpengaruh bagi kesembuhan orang sakit. Orang yang tidak memiliki mental sembuh akan sulit disembuhkan walaupun dengan pengobatan konvensional sekalipun.
Adapun mengenai penyembuhan dengan menggunakan do’a-do’a khusus di dalam islam mengenal istilah rukiah. Secara bahasa rukiah adalah meminta perlindungan, sedangkan secara istilah adalah do’a yang dibacakan untuk meminta kesembuhan. Praktik rukiah diperbolehkan dengan catatan:
- Tetap berkeyakinan bahwa kesembuhan berasal dari Allah Swt. bukan dari do’a-do’a yang dibacakan atau orang yang membacakan do’a.
- Menggunakan do’a-do’a yang tidak mengandung kekufuran seperti membacakan Al-Qur’an dan do’a-do’a yang diajarkan oleh agama, bukan do’a-do’a yang tidak jelas artinya atau mengandung kekufuran.
- Tidak menimbulkan mudarat kepada orang lain.
Sementara hukum meminta bantuan makhluk lain yang tak kasat mata diperbolehkan dengan catatan:
- Pelaku adalah orang yang Mutasri’ (orang yang menjaga agamanya).
- Tidak dengan perantara (khadam) jin dan setan kafir (Arwah Ghair al-Khoiriyyah).
- Do’a yang dibacakan untuk meminta bantuan tidak bertentangan dengan syari’at dan mengandung kekufuran.
- Tidak menimbulkan mudarat kepada orang lain
- Tetap berkeyakinan bahwa apa yang dikerjakan hanya sebuah ikhtiyar belaka dan yang bisa menyembuhkan hanya Allah Swt.
Sumber dari sini. Selengkapnya silahkan kunjungi.